LONDON – Pengkaji dari University of Southampton menunjukkan gambar yang luar biasa, dari kehidupan di dasar Lautan Hindia. Pengkaji ini mungkin menjadi orang yang pertama yang telah menemukan spesies baru itu.
Telegraph, Jumat (30/12/2011), gambar tersebut dirakam menggunakan remote, iaitu robot bawah air (ROV) yang dikenali sebagai Kiel 6000. Sehingga kini para pengkaji telah dapat meneliti kawasan bawah air dari ventilasi gunung berapi, di lereng barat India selatan, Launtan Hindia.
Lubang udara bawah laut ini, atau dikenal juga sebagai ‘black smoker’, membuat perairan sekitar mereka jadi ia sangat panas dan kaya dengan mineral, serta memicu keragaman ekosistem di kedalaman perairan tersebut.
Para ilmuwan merakam berbagai makhluk, termasuk kepiting yeti, siput kaki bersisik, dan timun laut, yang diantaranya mungkin merupakan spesies baru.
“Tempat ini benar-benar suatu kawaasan persimpangan, bagi spesies yang hidup di lubang angin gunung berapi, di seluruh dunia,” kata profesor Jon Copley, ilmuwan dalam projek tersebut.
“Saya mengharapkan ada beberapa kemiripan dengan apa yang kita ketahui di Lautan Atlantik, dan lubang angin di Lautan Hindia. Dan itu benar, di sini kita juga menemukan jenis haiwan yang tidak ditemukan di wilayah lain di sekelilingnya, sehingga merupakan sebuah kejutan besar,” tambahnya.
Dia menerangkan, salah satu yang ditemukan adalah jenis kepiting yeti. Jon menyatakan kini ini ada dua spesies yang digambarkan sebagai kepiting yeti di Pasifik, dan ini berbeza tetapi tetap merupakan jenis haiwan yang sama dengan lengan panjang berbulu.
“Juga beberapa timun laut, yang tidak ditemukan di Atlantik atau lubang angin di India tengah, namun ditemukan di Pasifik,” tegas Copley.
No comments:
Post a Comment