Pages

Saturday, 22 March 2014

Perjalanan Sang Coretan Hati

Mengenal, mengetahui, memahami, janji setia, ukiran cantik bibit-bibit cinta indah bagaikan karangan indah di kalungan sang rembulan.  Perkenalan membawa maksud yang indah, menyemai mesra janji setia, mengukir kedasar lautan dalam kata azimat cinta. Menolak tiapan kekurang pasangan yang tiada.Tiada kelemahan yang dapat menandingi kehebatan janji.Janji yang diukir begitu indah.Sehinggakan diri terlupa beberapa perkara penting.Ucapan janji tidak mampu menjamin segalanya.Ianya tidak kekal, sehabisnya nyawa, hilanglah ia.Menyepi bagaikan angin membawa debu sedikit yang kekeringan.Perkenalan selama bertahunan bahkan sehingga setengah dekad tidak menjaminkan.Begitu lah jua diri yang membuat janji indah dulu,berpegang pada janji tapi ianya hancur.Ianya haus dimamah oleh sang keduniaan yang melahap segalanya.Harta adalah punca keretakan.Bukan engkau berjanji berjuang dengan aku sepenuhnya tatkala aku telah lelah memperjuangkan perjuangan kerna ingin menrealisasikan impian kita.Dimana janji yang telah dibuat?kemana sumpah kita?diri berjanji tidak memarahi mu sehingga kini diri masih mematuhinya.Tiapan kata yang digariskan oleh diri bukan untuk diri,tapi untuk engkau yang telah beraja dihati.Kerna ingin engkau dilihat mulia sesuci rembulan putih yang tiada cacat celanya.Betapa engkau sanggup lupakan segalanya.Kiasan kata diri ungtaikan untuk mencerminkan rasa hati.Biarpun diri tahu yang ianya akan kekal disini sentiasa, tapi ianya cukup untuk memamirkan rasa hati.Ikhlas hati diri bercakap, berkata-kata dan membuat tangan menulis sesuatu yang indah untuk engkau.Bukan paksaan, bukan mainan kata tapi ianya hany ikhlas untuk kamu.Telah diri sediakan rangkapan puisi indah yang diri kaitkan khas untuk engkau,bait-bait kata-kata semua adalah tersusun indah buat mu;

mengitung indah hari
berdiam seketika memandang jauh lautan
datangnya kamu membawa litupan pandangan
mengajar erti segala kata manis cinta rindu
membuat diri leka akannya
mengukir janji yang indah
memahat hatiku dengan kata cinta indah
seperti sang mentari diliputi renbulan
memantul chayanya kebumi dengan cahaya dingin
tiada kata mampu ku luahkan
tiada dunia lagi mampu ku berdiri
menyatakan kegembiraan
tatkala masa ditelah arus
liputan terus menebal
hati ku kian kukuh
ku berjuang dengan nyawaku
tiadanya lain bukan
hanya menunaikan impian mu
aku tiada peduli akan kata sumbang orang
aku tiada endah akan duri mencucuk diri
berdiri berdarah kesakitan tiada mampu diperkatakan
hilang begitu sahaja semata mengenang engkau
impian yang satu
membawa senyuman yang indah di wajahmu
itu sudah memadai bagi aku
cuma hargailah aku
ianya seperti memberi petrol kepada kendaraan
untuk menerokai mengukir luas
kata cinta aku pada diri mu

No comments:

Post a Comment